PERILAKU DAN TUJUAN DALAM BERORGANISASI

 Nama    : ADIAN ALI PRATAMA

Kelas    : 2KA28

NPM    : 10120026




PERILAKU DAN TUJUAN DALAM BERORGANISASI

 

    Perilaku organisasi sebagai ilmu pengetahuan sangat penting dipelajari untuk dapat menyelesaikan berbagai masalah perilaku manusia dalam organisasi, karena persoalan yang dihadapi organisasi memiliki berbagai macam penyebab sehingga diperlukan pendekatan khusus untuk penyelesaian persoalan organisasi berdasarkan situasi dan kondisi manusia yang ada dalam organisasi tersebut.

    Dengan demikian, perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi ilmu terapan yang mengkaji hubungan antar manusia dalam organisasi, baik manusia sebagai individu maupun sebagai kelompok, serta hubungan antara manusia dan organisasi. Artinya, bahwa perilaku organisasi bisa menjelaskan, memprediksi, dan dapat mengendalikan perilaku manusia dalam organisasi. Dengan memahami perilaku organisasi, akan dapat membantu manajer mengidentifikasi masalah yang dihadapi.

    Perilaku organisasi menurut Thoha adalah  suatu studi yang berhubungan dengan berbagai aspek tingkah laku manusia di dalam organisasi ataupun kelompok tertentu.

Ada beberapa manfaat dari perilaku organisasi yaitu sebagai berikut :

  • Perilaku Organisasi akan bertindak sebagai map untuk kehidupan anggota yang ada di dalam organisasi.
  • Melakukan penelitian yang sistematis dan berguna untuk memahami dan juga memprediksi kehidupan organisasi tersebut.
  • Perilaku organisasi akan membantu setiap individu dalam memahami perilaku mereka sendiri dan juga orang lain yang berada di dalam organisasi, sehingga bisa meningkatkan hubungan interpersonal antar setiap individu yang berada di dalam organisasi tersebut.
  • Membantu setiap manajer untuk bisa memahami dan juga memengaruhi lingkungan dan juga kejadian ataupun masalah yang ada pada organisasinya.
  • Analisa perilaku organisasi juga akan sangat membantu mencegah adanya masalah dalam organisasi.

Perilaku disini akan di klasifikasi menjadi 2 yaitu perilaku individu dalam beroganisasi dan perilaku kelompok dalam beroganisasi.

1.    Perilaku Individu dalam Beroganisasi

Individu adalah pribadi orang, seorang, organisme yang hidupnya sendiri. Sedangkan perilaku adalah tingkah laku, tanggapan seseorang terhadap lingkungan. Jadi, Perilaku individu adalah perilaku seseorang sehari-hari di dalam kehidupannya. Faktor yang mempengaruhi perilaku individu adalah kepribadian, persepsi, sikap, kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga, biografis, pengalaman dan kapasitas belajar.

Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda. Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu. Menurut Nimran, karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kepribadian, kemampuan, persepsi dan sikap.

 

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing karakteristik individu:

A.    Karakteristik biografis

Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri dari:

a)     Usia

Usia sangat mempengaruhi manusia berperilaku terutama dalam organisasi, semakin tua usianya maka perilaku/ produktifitas akan semakin berkurang, termasuk bagaimana kemampuannya untuk bekerja, merespon stimulus yang dilancarkan oleh individu lainnya.

b)    Jenis kelamin

Penelitian membuktikan bahwa sebenarnya kinerja pria dan wanita dalam menangani pekerjaan relatif sama. Keduanya hampir sama konsistensinya dalam memecahkan masalah, keterampilan analitis dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, dan kemampuan belajar

c)     Status perkawinan

Status perkawinan akan meningkatkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaannnya karena nilai pekerjaannya lebih berharga dan penting karena bertanggung jawab pada keluarga, biasanya karyawan yang telah menikah lebih puas dengan pekerjaanya disbanding yang belum menikah.

d)    Masa kerja 

Masa kerja yang lebih lama menunjukkan pengalaman kerja yang lebih dari seseorang dibanding rekannya yang baru dan ini akan mempengaruhi perilakunya dalam bekerja. 

 

B.    Kepuasan kerja.

Kepuasan kerja mempengaruhi produktifitas atau kinerja karyawan, semakin puas individu tersebut dalam bekerja maka akan betah berada dalam organisasi, dan bila individu tidak puas maka akan mempengaruhi kinerjanya, seperti berhenti kerja atau selalu terlambat datang.

C.    Kemampuan.

Yang dimaksud dengan kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu pekerjaan. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan kemampuan yang terstruktur untuk mengeksploitasi kinerja-kinerja yang menghasilkan produktifitas.

D.    Pembelajaran atau Belajar.

Belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena adanya pengalaman atau latian. Belajar tidak hanya mengubah sikap dan pikiran tetapi yang lebih penting lagi belajar harus mengubah perilaku subjek ajar.

E.    Kepribadian.

Kepribadian sebagai cara dengan mana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Bentuk-bentuk kepribadian pada akhirnya mempengaruhi perilaku organisasi.

F.     Persepsi.

Merupakan suatu proses memperhatiakan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan menafsirkan stimulus lingkungan.

G.    Sikap.

Sikap merupakan faktor yang harus dipahami agar dapat memahami individu lain. Dengan saling memahami sikap individu maka organisasi dapat berjalan dengan baik.

 

2.    Perilaku Kelompok Dalam Beroganisasi

Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri bila satu kelompok terdapat dalam satu organisasi maka anggotanya harus termotivasi untuk bergabung, menganggap kelompok sebagai kesatuan unit dari orang yang berinteraksi, berkontribusi da    lam berbagai jumlah proses kelompok, dan mencapai kesepakatan dan ketidaksepakatan melalui berbagi interaksi.

Suatu kelompok dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelompok formal dan kelompok informal. Kelompok formal adalah kelompok yang didefenisikan oleh struktur organisasi seperti: preiden dengan staf menterinya, ketua DPR dengan anggota komisi, dan lain-lain. Kelompok informal adalah kelompok yang terstruktur atau tidak, formal atau tidak ditetapkan secara organisasi, muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak sosial. 

Kelompok merupakan bagian dalam kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibat dalam aktifitas kelompok, demikian juga kelompok merupakan bagian dari organisasi, dalam organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok. Karakteristik suatu kelompok yaitu: adanya dua orang atau lebih, berinteraksi satu sama lain, saling memebagi beberapa tujuan yang sama, dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok. 

Kelompok kerja memiliki struktur yang dapat membentuk perilaku anggota kelompok tertentu. Ada beberapa variable struktur kelomp[ok yaitu: kepemimpinan formal, peran, norma, status kelompok, ukuran kelompok, dan komposisi kelompok.

A.    Kepemimpinan formal

Pemimpin formal hampir selalu ada dalam setiap kelompok kerja. Pemimpin ini mempunyai peran penting dalam keberhasilan kelompok.

B.    Peran 

Tiap-tiap anggota kerlompok memainkan suatu peran. Hasilny akan baik apabila peran dimainkan dengan konsisten. Tapi sering seseorang dituntu memainkan peran yang berbeda. Didalam berperan juga seringkali terjadi konflik dan pengalaman selain tuntutan dari pemberi peran dalam organisasi. 

C.    Norma

Adalah standar perlaku yang dapat diterima dengan baik dalam suatu kelompok dan digunakan oleh semua anggota dalam kelompok tersebut. Norma tiap kelompok akan berbeda denngan norma kelompok lainnya.

D.    Status

Status adalah posisi yang didefenisikan secara social yang diberikamn kepada kelompok atau anggota oleh orang lain. Status mempengaruhi kekuatan norma dan tekanan dalam kelompok.

E.    Komposisi

Untuk menyelesaikan suatu kegiatan, kelompok yang terdiri dari beranekaragam keterampilan dan pengetahuan akan lebih efektif disbanding kelompok yang anggotanya homogen.

Kelompok dapat berbentuk kelompok formal, ataupun merupakan kelompok informal. Kelompok formal dibentuk organisasi, sedangkan kelompok informal dibentuk oleh sekumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama.

Kelompok formal dapat diartikan sebagai kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi. Kelompok ini terdiri dari kelompok komando dan kelompok tugas. Kelompok komando yaitu adanya rantai komando dari pimpinan ke yang dipimpin, maka perintah pemimpin haruslah dikerjakan. Sedangkan kelompok tugas bersifat komunal dan kebersamaan dalam menyelesaikan tugas secara bersama-sama. Kelompok informal terbentuk secara alamiah dalam lingkungan kerja yang muncul sebagai tanggapan atas kebutuhan akan kontak sosial. Tipe interaksi diantara individu secara informal sangat mempengaruhi perilaku dan kinerja mereka.

Kelompok informal dibagi menjadi dua, yaitu kelompok minat dan kelompok persahabatan. Kelompok minat yaitu beberapa individu sengaja berkelompok karena mempunyai kesamaan minat dan kepentingan. Sedangkan kelompok persahabatan yaitu beberapa individu berkelompok karena terdapat kecocokan dan itu menimbulkan kesenangan dan kegembiraan sehingga mendorong orang untuk mengulangi dengan membuat kelompok.

 Ada beberapa alasan mengapa mausia/setiap individu memerlukan kelompok atau membentuk kelompok, yaitu:

A.    Untuk pemuasan kebutuhan

Keinginan untuk memuaskan kebutuhan menjadi motifasi utama dalam pembentukan kelompok, khususnya dalam hak keamanan, social, harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Khusus aktualisasi diri ini dapat dipuaskan apabila bergabung dengan kelompok.

 

B.    Adanya kedekatan dan daya tarik

Setiap individu memerlukan adany interaksi antarpribadi, oleh karena itu perlu adanya kedekatan atau daya tarik tertentu berdasarkan pada persepsi, sikap, prestasi, atau kesamaan motivasi.

C.       Adanya tujuan kelompok

Setiap manusia pasti emepunyai tujuan dalam hidupnya, apalagi tujuan tersebut diaplikasikan dalam kelompok akan mempunyai derajat yang lebih tinggi, manakala setiap keinginan dan tujuan tersebut menyatu dan menghasilkan tujuan kelompok

D.    Alasan ekonomi

Suatu hal yang dapat diharapkan dari kelompok adalah kekuatan yang mempunyai nilai lebih. Jika ada motif ekonomi dapat mendorong adanya kerja kelompok yang lebih optimal, dan jika individu bekerja optimal maka yang diuntungkan adalah kelompok.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://meseptiandrianiiskandar.blogspot.com/2018/05/makalah-perilaku-individu-dan-kelompok.html

https://www.kompasiana.com/ghusyarahimapramudhitan/551f737aa33311e32bb66ef3/faktorfaktor-yang-mempengaruhi-perilaku-individu-dalam-organisasi

M Chazienul Ulum. 2016. PERILAKU ORGANISASI: Menuju Orientasi Pemberdayaan. Malang : UB Press.

Dr. Alifiulahtin Utaminingsih M.Si. 2014. PERILAKU ORGANISASI. Malang : UB Press

https://afdalarianto.blogspot.com/2016/04/makalah.html

 

Komentar