Tugas Testing dan Implementasi Sistem (Kerangka kerja untuk metrik perangkat lunak teknis)

Nama     : Adian Ali Pratama

Kelas      : 4KA28

NPM      : 10120026


Kerangka kerja untuk metrik perangkat lunak teknis

Metrik Untuk Model Desain

Metrik untuk model desain perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga tingkatan: metrik desain tingkat tinggi, metrik desain tingkat komponen, dan metrik desain interface. Saya akan menjelaskan lebih detail masing-masing tingkatan tersebut: 
1. Metrik Desain Tingkat Tinggi: Metrik tingkat tinggi berfokus pada karakteristik arsitektur program dan keefektifan modul secara keseluruhan. Ini mencakup struktur arsitektur dan aspek-aspek besar dari desain perangkat lunak. Metric tingkat tinggi bersifat "black-box," artinya mereka tidak membutuhkan pengetahuan tentang cara kerja internal modul tertentu. 
2. Metrik Desain Tingkat Komponen: Metrik tingkat komponen lebih mendalam dan berfokus pada karakteristik internal dari komponen perangkat lunak, termasuk kohesi, perangkaian, dan kompleksitas modul. Metric pada tingkat ini bersifat "glass-box," yang berarti mereka memerlukan pengetahuan tentang kerja internal suatu modul. Dalam konteks ini, terdapat dua metric utama: 
a. Matrik Kohesi:Matrik ini memberikan indikasi tentang tingkat kohesi suatu modul. Kohesi mengukur seberapa erat hubungan antara elemen-elemen di dalam suatu modul. Beberapa konsep pengukuran kohesi melibatkan: 
  • Data Slice: Perjalanan balik melalui modul untuk mencari nilai-nilai data yang mempengaruhi lokasi modul. 
  • Data Tokens: Variabel yang ditentukan untuk modul dianggap sebagai data tokens. 
  • Glue Tokens: Himpunan data token pada satu atau lebih data slice. 
  • Superglue Tokens: Data token yang umum bagi setiap data slice pada suatu modul. 
  • Stickiness: Kelengketan relatif dari suatu glue token berbanding lurus dengan jumlah data slice yang mengikatnya. 
b. Matriks Kompleksitas: Metric kompleksitas mengukur kompleksitas aliran kontrol program. Beberapa metric kompleksitas didasarkan pada representasi grafik alir, yang terdiri dari garis (edge) dan simpul. Grafik dapat menjadi terarah jika garisnya memiliki arah tertentu. 
3. Metrik Desain Interface:Metrik ini berkaitan dengan kesesuaian layout sebagai metric desain yang signifikan untuk antarmuka manusia mesin (UI). Metric ini lebih berfokus pada interaksi pengguna dengan antarmuka grafis. Beberapa aspek yang diperhatikan melibatkan entitas layout, grafik, ikon, teks, menu, window, dan sebagainya: 
  • Posisi Relative dan Absolut: Posisi elemen-elemen UI relatif satu sama lain dan posisi absolut dari masing-masing elemen. 
  • Frekuensi Penggunaan: Seberapa sering suatu elemen UI digunakan oleh pengguna. 
  • Biaya Transisi: Seberapa mahal atau murahnya perpindahan dari satu elemen UI ke elemen UI lainnya.
Keseluruhan, metrik desain membantu dalam mengevaluasi kualitas desain perangkat lunak pada berbagai tingkatan, membantu pengembang untuk memahami dan meningkatkan struktur serta efektivitas modul dan antarmuka pengguna. 

Metrik Untuk Pengujian

Kerangka kerja untuk metrik perangkat lunak teknis dalam konteks pengujian adalah proses terstruktur yang membantu dalam mengelola dan menilai efektivitas pengujian perangkat lunak. Tahap pertama dalam kerangka kerja ini adalah perencanaan pengujian, di mana persyaratan pengujian, skenario pengujian, dan rencana pengujian didefinisikan secara jelas. Langkah ini menjadi dasar untuk mengidentifikasi metrik yang relevan selama implementasi pengujian. Setelah perencanaan, fokus beralih ke implementasi pengujian, di mana kasus uji dibuat berdasarkan skenario pengujian yang telah ditentukan. Pada tahap ini, metrik-metrik yang sesuai dengan jenis pengujian dan persyaratan spesifik dipilih. Penggunaan alat pengujian yang mendukung pengukuran metrik juga merupakan aspek penting dalam tahap implementasi. Pelaksanaan pengujian melibatkan eksekusi kasus uji dan pengumpulan data yang relevan. Data tersebut menjadi dasar untuk perhitungan metrik seperti lebar dan kedalaman pengujian. Analisis hasil pengujian dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sistem dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau perhatian khusus.
Tahap analisis dan pengukuran juga melibatkan pemantauan kinerja proses pengujian secara keseluruhan. Informasi yang diperoleh dari metrik membantu dalam menilai efisiensi dan efektivitas proses pengujian. Hasil evaluasi dan temuan dari analisis metrik membentuk dasar untuk tindakan perbaikan dan peningkatan prosedur pengujian. Retrospktif pengujian menjadi tahap penting setelah eksekusi pengujian, di mana tim mengadakan evaluasi menyeluruh terhadap proses dan hasilnya. Perbaikan prosedur dan peningkatan metode pengujian menjadi langkah-langkah berikutnya, didasarkan pada informasi yang diperoleh dari analisis metrik. Dokumentasi metrik dan penyusunan laporan hasil pengujian adalah bagian integral dari kerangka kerja ini. Informasi tersebut diarsipkan dan disajikan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan pandangan yang komprehensif tentang kualitas dan efektivitas pengujian perangkat lunak.
Terakhir, iterasi dan optimalisasi menjadi langkah berkelanjutan dalam kerangka kerja ini. Proses pengujian dievaluasi secara berkala, dan metrik diperbarui berdasarkan pengalaman dan temuan dari pengujian sebelumnya. Ini memastikan bahwa metode pengujian terus dioptimalkan untuk mencapai hasil yang maksimal. Dengan demikian, kerangka kerja ini memberikan pedoman menyeluruh untuk memastikan bahwa pengujian perangkat lunak dilakukan secara efisien dan efektif.

Komentar