Nama : Adian ali pratama
Kelas : 1KA27
NPM : 10120026
INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
- Pertumbuhan individu
1.
Pengertian
individu
Individu berasal dan kata latin, yaitu
individuum yang artinya yang tak terbagi. Jadi, merupakan suatu sebutan yang
dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dalam ilmu sosial paham individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya
yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Dalam ilmu
sosial, individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan.kenyataan hidup yang
istimewa, yang tak seherapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Individu adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiiki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
menpunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi
terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya
merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada
dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah dan aspek-sosial
kebersamaan. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi, kegoncangan pada satu
aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Pengertian Individu Menurut Para Ahli
Supaya dapat lebih
memahami mengenai apa itu individu, maka kita bisa/dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli diantaranya sebagai berikut ini:
1. Menurut Martin Luther King Jr.
Pengertian individu ini
merupakan satuan kecil yang tidak bisa/dapat dibagi lagi, yakni manusia yang
hidup berdiri sendiri. Individu ialah sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam
dirinya itu selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa,
rasio, serta rukun.
2. Menurut Soediman Kartohadiprodjo
Di dalam Soerjono
Soekanto, 2003, arti individu ini merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang di
dalam dirinya itu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, ras,
sera rukun. Individu ubu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat.
3. Menurut Abdul Syani
Kata individu ini
berasal dari bahasa Yunani “individum” yang memiliki arti satuan terkecil yang
tidak dapat/bisa dibagi lagi.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, pengertian
individua ini merupakan orang seorang; pribadi orang (terpisah dari yang lain);
organisme yang hidupnya itu berdiri sendiri, secara fisiologi ia itu bersifat
bebas (tidak memiliki hubungan organik dengan sesamanya).
2.
Pengertian
Pertumbuhan
Walaupun terdapatnya perbedaan pendapat di antara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan itu adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Perubahan ini pada lazimnya disebut dengan istilah proses. Untuk selanjutnya timbul beberapa pendapat mengenai pertumbuhan dan berbagai aliran yaitu asosiasi, aliran psichologi Gestalt dan aliran Sosiologi. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dan pengalaman atau enipiri luar melalui panca indera yang menimbulkan sensation maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
Kedua macam kesan (sensation dan reflexions) merupakan pengertian yang sederhana yang kemudian dengan proses asosiasi membentuk pengertian yang lebih kompleks. Lain halnya dengan pendapat dan aliran psikologis Gestalt tentang pertumbuhan. Menurut para ahli dan aliran bahwa pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan, sedang bagian-bagian hanya rnempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalarn hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses keseluruhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Jadi dan pendapat aliran psikologi
Kemudian kita mengenal konsepsi aliran sosiologi di mana ahli dan pengikut aliran menganggap bahwa pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dan sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
3.
Faktor
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pada
garis besarnya, perumbuhan itu terbagi menjadi tiga aliran yaitu;
A. Pendirian Nativistik, Menurut pendapat ahli
mengenai aliran ini, Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh
faktor yang dibawa sejak lahir. Mereka berpendapat bahwa jika orang tua seorang
anak memiliki bakat tertentu, misalnya penyanyi atau pelukis, maka bakat yang
dimiliki orang tua itu bisa saja menurun dan diwariskan pada anaknya. Sehingga
anak tersebut memiliki suatu kemiripan dengan figure orang tua kandungnya.
Namun sampai saat ini masih diragukan apakah kesamaan yang dimiliki anak dan
orang tuanya ini berasal dari pembawaan sejak lahir ataukah karena ditopang
berbagai fasilitas yang menuntunnya melalui jalan yang sama seperti orang
tuanya.
B. Pendirian Empiristik dan Enviromentalistik, Teori
ini adalah kebalikan dari Nativistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan
individu itu berasal dari lingkungannya bukan pada dasar yang terpendam di
dalam diri sejatinya. Jadi, pada dasarnya, pendirian ini menolak pada dasar
yang ada di dalam diri Individu dan lebih menekankan pada lingkungan dimana
Individu itu berada. Pendirian macam ini biasa disebut Enviromentalistik.
Menurut paham ini, di dalam pertumbuhan Individu baik dasar maupun lingkungan
sama-sama memegang pemeranan yang sangat penting dimana bakat dan dasar yang
dimiliki individu itu haruslah dapat diserasikan dengan lingkungannya.
Misalnya, seorang anak yang tumbuh di lingkungan masyarakat normal suatu saat
juga akan menjadi bagian dari masyarakat tersebut ketika dewasa nanti sedangkan
seorang anak yang hidup terlantar di dalam hutan dan diasuh oleh komplotan
serigala kelak ketika dewasa nanti akan bertingkah laku layaknya serigala, ia
meniru apa yang diberikan lingkungan kepadanya.
C. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme, Konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
- KELUARGA
1.
Pengertian Keluarga
Keluarga
berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti anggota.
Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan yang terdapat
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Generalisasi
lain juga menerangkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
Menurut
Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan
Keluarga
juga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh Individu dan memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan maupun perkembangan Individu
tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya terjun secara langsung dan menjadi
bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya.
2.
Macam
Macam fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut BKKBN ( Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional ) terdapat 8 fungsi keluarga yaitu :
1. Fungsi
agama yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan
nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan
keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun
di akhirat kelak.
2. Fungsi
Kasih sayang yaitu Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih
sayang. Perasaan disayangi sangat penting bagi seorang anak, karena kelak ia
akan tumbuh menjadi seseorang yang mampu menyayangi pula. Hal ini akan menjadi
modal bagi semua anggota keluarga untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dalam
konteks yang lebih luas dan mampu mengurangi munculnya bibit permusuhan dan
anarkisme dalam masyarakat.
3. Fungsi
perlindungan yaitu Idealnya, keluarga mampu menjadi tempat yang membuat
anggotanya merasa aman dan tentram. Karena itu, seburuk apapun konflik yang
terjadi di dalam keluarga, hindari terjadinya tindak kekerasan verbal maupun
fisik, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak.
4. Fungsi
Sosial Budaya yaitu Keluarga juga punya peran
penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial budaya yang ada di
masyarakat. Terlebih lagi di Indonesia, sopan santun sangat dijunjung tinggi,
dengan berbagai macam norma, adat istiadat, dan budi pekerti yang berlaku di
masyarakat. Dari anggota keluarga yang lebih tua lah anak bisa belajar
bagaimana harus bersikap terhadap orang yang lebih tua dan mempelajari hal-hal
yang pantas dan tidak pantas dalam budayanya.
5. Fungsi Reproduksi yaitu Salah satu tujuan sebagian besar umat
manusia untuk berkeluarga adalah untuk mendapatkan keturunan. Melalui
pernikahan yang sah, keluarga menjadi entitas yang mampu menghasilkan generasi
penerus bangsa. Pendidikan seks sejak dini dan sikap menghargai lawan jenis
perlu ditanamkan dalam keluarga.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan yaitu Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar
bersosialisasi dengan orang lain, yaitu orangtua dan saudara-saudaranya. Di
dalam keluarga pula proses pendidikan untuk pertama kalinya diterima oleh anak.
Semua ini disebabkan oleh interaksi intensif yang terjadi sehingga proses
pendidikan terjadi secara natural dan efektif.
7. Fungsi
Ekonomi yaitu Kondisi ekonomi
sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Karena itu,
mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat
mereka kelak dapat cerdas secara finansial
8. Fungsi Pembinaan Lingkungan yaitu Gaya hidup
ramah lingkungan dapat terwujud jika ditanamkan sejak dini dalam keluarga.
Begitu juga dengan kebiasaan peduli dengan lingkungan sekitar seperti tetangga
dan masyarakat secara umum. Tanamkan sifat cinta lingkungan, tidak memboroskan
listrik, air bersih, makanan, juga membiasakan untuk membuang sampah pada
tempatnya sedari dini, karena hanya dari alam lah kita dapat hidup.
Sedangkan
dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat
bahwa fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut ;
1. Pembentukan
Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak –
anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka
pada anak dan cucunya.
2. Alat
Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini
berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya
berakar dari etika, estetika, moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional
dengan sebuah struktur dalam masyarakat tertentu.
3. Eksponen
Dalam Kebudayaan, adalah peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan
kepada keturunannya.
4. Lembaga
Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang
sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat
mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut
yang menjadi anggota di dalamnya.
5. Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat pengajaran dari Ibunya.
- MASYARAKAT
1. Pengertian
Masyarakat
Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan
tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
Ada
beberapa pengertian masyarakat menurut ahli yaitu:
1. Selo
Sumarjan (1974), masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan.
2. Koentjaraningrat
(1994), masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat
oleh suatu rasa identitas yang sama.
3. Ralph
Linton (1968), masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja
sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam
kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
4. Karl
Marx,masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
5. Paul
B. Horton & C. Hunt ,masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut
2.
Penggolongan masyarakat
Dalam
pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).
1. Masyarakat
Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana dan
cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya.
2. Masyarakat
Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan
berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya.
Dalam lingkungannya, Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu
Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri sebagai berikut :
A. Masyarakat
Non-Industri, Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group) :
1) Kelompok
Primer, Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif,
lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to
face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka,
karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam
kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta
menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran,
tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara
sukarela.
2) Kelompok
Sekunder, Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak
langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat
interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian
kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut
dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan
tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati.
B. Masyarakat
Industri, Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
- · HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Manusia
sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan
raganya dalam prosesnya untuk bisa berkembang ia memerlukan keterpaduan antara
perkembangan jasmani maupun rohani. Sebagai makhluk yang sosial, seorang
individu tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan antara dirinya
sendiri dengan individu lainnya untuk mengadakan hubungan sosialisasi di tengah
– tengah masyarakat.
Keluarga yang memiliki berbagai fungsi yang
dijalankannya merupakan perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang
Individu mengalami proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga
memiliki peranan yang begitu penting bagi Individu tersebut karena dari
keluargalah seorang Individu itu ditempa karakternya untuk bisa menjadi bagian
dari masyarakat luas ketika dewasa nanti.
Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari
masyarakat, Keluarga juga memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat
tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses pengembangan Individu menjadi
seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai
dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi
seseorang yang dewasa dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan
sosialisasi di dalam masyarakat yang ada di lingkungannya.
Masyarkat adalah kelompok manusia yang saling
berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu mampu melihat dengan jelas
proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah tempat dimana awal proses
bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di uji coba untuk mengembangkan
apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk diterapkan ketika menjadi
bagian dari masyarakat.
Seorang individu yang berada dalam masyarakat
tertentu berarti dirinya telah berada dalam suatu konteks budaya tertentu. Pada
tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, karena
disinilah Individu itu akan terlibat secara langsung dan menjadi perwujudan
anggota masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
https://pendidikan.co.id/pengertian-individu-ciri-karakteristik-dan-menurut-ahli/
https://skata.info/article/detail/191/8-fungsi-keluarga-yang-penting-untuk-dilakukan
SUMBER : STAFSITE Pak wahyu
widiyatmiko
Komentar
Posting Komentar