NAMA : Adian ali pratama
KELAS : 1KA27
NPM : 10120026
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
·
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi
penduduk sewaktu waktu yang disebabkan oleh pertambahan
atau pengurangan jumlah penduduk akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Perkembangan penduduk dunia
Menurut Carl Hub (1999: World
Population Data Sheet) bahwa 98% peningkatan jumlah penduduk dunia
terjadi di negara-negara berkembang. Tingkat kelahiran di negara
berkembang dan kurang maju umumnya masih tinggi dan peningkatan jumlah penduduk
cukup dramatis. Misalnya, pada awal abad XXI Afrika mengalami pertumbuhan sebesar
34%.
Tahun 1999 jumlah penduduk
Afrika mengalami peningkatan 13%. Sebaliknya,sejumlah negara maju justru
mengalami penyusutan atau penurunan jumlah penduduk. Negara-negara maju telah
mampu menekan angka-angka kelahiran penduduk hingga kurang dari 1%. Di
bawah ini adalah tabel pertumbuhan penduduk :
Tahun |
Jumlah penduduk |
Perkembangan pertahun |
1830 |
1 milyard |
– |
1930 |
2 milyard |
1% |
1960 |
3 milyard |
1,7% |
1975 |
4 milyard |
2,2% |
1987 |
5 milyard |
2% |
1996 |
6 milyard |
2% |
2006 |
7 milyard |
2% |
Penggandaan penduduk dunia
Tahun penggandaan |
Perkiraan penduduk dunia |
Waktu |
800 SM |
5 juta |
– |
1650 tahun |
500 juta |
1500 |
1830 tahun |
1 milyard |
180 |
1930 tahun |
2 milyard |
100 |
1975 tahun |
4 milyard |
45 |
Dari tabel diatas, dapat diambil bahwa dari tahun
1830-1930 pada kurun waktu 100 tahun mengalami penggandaan penduduk, sedangkan
dari tahun 1930-1975 pada kurun waktu hanya 45 tahun telah mengalami
penggandaan. Ini menunjukkan bahwa penggandaan semakin cepat berlangsung
Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
1.
Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda
kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk
dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan
perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor
pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti
mortalitas).
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka
kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
- Angka
kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Angka kematian kasar adalah
angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu
satu tahun.
CDR dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut ini.
CDR = M/P x 1.000
Keterangan :
CDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = Konstanta
Kriteria angka
kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam.
– CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
– CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
– CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi
2. Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)
3. Angka kematian bayi (Infant
Mortality Rate/IMR)
IMR = Jumlah kematian bayi < 1 tahun / Jumlah
kelahiran bayi hidup x 1000
Keterangan :Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini.
– IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah
– IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang
– IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi
– IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat :
1. Faktor pendorong kematian (promortalitas)
2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah
penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang
mendukung kelahiran (pro natalitas)
Angka
kelahiran (General Fertility Rate/GFR)
·
MIGRASI
Migrasi adalah aspek gerakan dinamis
kehidupan kelompok dalam ruang. Minimal 6 bulan atau 1 tahun, migrasi merupakan
akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat
dari keadaan alam yang kurang menguntungkan minimbulkan terbatasnya sumber daya
yang mendukung penduduk tersebut.
Macam macam migrasi, migrasi di bagi menjadi 2
jenis yaitu:
1.
Migrasi nasional
2.
Migrasi internasional
1.
Migrasi Nasional
Migrasi nasional di bagi menjadi 4 yaitu :
1.
Transmigrasi adalah
perpindahan penduduk dari daerah berpenduduk padat ke daerah berpenduduk jarang
2.
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota
3.
Ruralisasi adalah
kembalinya penduduk kedesa setelah menetap di kota atau kembalinya pelaku
urbanisasi ke daerah asal.
4.
Evakuasi adalah
perpindahan penduduk ke suatu wilayah karena bencana atau perang
2.
Migrasi Internasional
Migrasi internasional di bagi menjadi 3 yaitu
:
1.
Imigrasi adalah
masuknya penduduk yang ada di dalam Negara lain ke suatu Negara untuk menetap
dengan tujuan untuk secara totalitas menjadi bagian daripada Negara yang
bersangkutan
2.
Emigrasi adalah
keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara yang lain
3.
Remigrasi adalah
kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asal
Untuk melakukan migrasi membutuhkan beberapa proses berikut adalah
proses migrasi penduduk dari asal ke daerah tujuan :
1. Dalam memilih daerah tujuan para imigran
cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
2. Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan
adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang
melakukan mobilitas penduduk
3. Informasi yang positif dari sanak saudara,
kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam
pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4. Informasi yang negatif yang dating ari daerah
tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
5. Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap
seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
6. Makin tinggi pendapatan seseorang, makin
tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
7. Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana
terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
8. Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu
daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
9. Orang yang berumur muda dan belum berumah
tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia
lanjut dan berstatus kawin
10. Makin tinggi pendidikan seseorang, makin
banyak melaksanakan mobilitas penduduk
Melakukan migrasi nasional
maupun internasional juga ada akibatnya, mau itu positif atau pun negatif
berikiut contoh akibat dari migrasi.
AKIBAT POSITIF
1.
Pemicu transfer ilmu dari institusi pendidikan dan riset luar
negri
2.
Menjadi salah satu faktor yang diharapkan dapat mensuplai
tenaga kerja di kawasan ekonomi khusus
3.
Migrasi dapat menjadi sarana pemerataan penduduk jika
dikontrol dengan baik oleh pemerintah dan lembaga terkait
AKIBAT NEGATIF
- Migrasi akan menyebabkan konflik antar negara apabila migrasi tersebut bersifat tidak terkontrol dan terjadi secara illegal. Contoh nyata dari ini adalah Meksiko dengan Amerika Serikat serta Spanyol dengan Maroko dan negara-negara Afrika.
- Dapat menyebabkan brain drain secara lokal. Orang-orang hebat dari desa akan cenderung pindah ke kota sehingga tidak dapat membangun desa.
- Migrasi yang terjadi secara besar-besaran dapat mengganggu struktur sosial bagi daerah yang didatangi maupun daerah yang ditinggali.
STRUKTUR PENDUDUK
Penduduk menurut strukturnya di bagi menjadi 3 yaitu :
- Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
- piramida stasioner yaitu keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
- Piramida penduduk tua yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK
· Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia
.
· Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia
.
· Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
RASIO
KETERGANTUNGAN
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun
keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan
Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat
digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi
suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.
Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase
dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi.
·
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia
·
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua,
baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam
Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah,
sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di
daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
·
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah
mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi
dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri
– ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang
masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson,
dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa
senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan
perunggu.
Kebudayaan hindu budha dan islam
·
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu
mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke
indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan
lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya
kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut
hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai
tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni
sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam
candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur,
Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
·
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah
dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut
Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa.
Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad
ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.
Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena
masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim
Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat
merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di
pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung
Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak
di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses
perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang
kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh
dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Kebudayaan Barat yang ditulis sebagai western
culture adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistic
dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain.
Ada 3 ciri dominan kebudayan Barat yaitu (1)
penghargaan terhadap martabat manusia. Hal ini bisa dilihat pada nilai-nilai
seperti demokrasi,institusisosial, dan kesejahteraan ekonomi; (2) kebebasan. Di
Barat anak-anak berbicara terbuka di depan orang dewasa, orang-orang berpakaian menurut selera
masing-masing, mengemukakan pendapat secara bebas, dan tidak membedakan status
sosial dan sebagainya; dan (3) penciptaan dan pemanfaatan teknologi
seperti pesawat jet, satelit, televisi, telepon, listrik, computer dan sebagainya. Orang
Barat menekankan logika dan ilmu serta cenderung aktif dan analitis
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial yaitu : Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.berpendidikan.com/2019/10/pengertian-dan-rumus-angka-kelahiran-kasar.html
https://www.berpendidikan.com/2019/10/pengertian-dan-rumus-angka-kematian-kasar.html
https://febrinasrinatasa.wordpress.com/2012/10/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-penduduk/
https://dosensosiologi.com/macam-migrasi/
https://insanpelajar.com/migrasi/
https://www.academia.edu/12753841/Kebudayaan_Barat_dan_Kebudayaan_Timur
Sumber : X. FURUHITHO, ST., MT
.
Komentar
Posting Komentar